Satu rencana besar tentu harus dimulai dari langkah kecil, kita mengetahui bahwa menyusui adalah proses belajar terus menerus, sehingga setiap harinya kita akan belajar untuk esok hari.
“Saya akan menyusui 2 tahun,” tentu hal ini terkesan terlalu besar bagi sebagian ibu, bagaimana jika kita merencana lebih bertahap, mungkin itu akan membantu dan lebih ringan.
Sebelum kita masuk ke tahap demi tahap dalam merencanakan menyusui, pastikan keluarga, terutama ayah untuk mengetahui dan minta dukungannya untuk membantu ibu mencapai target-target yang ditetapkan.
Tahap 1 – Komitmen menyusui di 2 minggu pertama
Setelah bayi lahir, tugas ibu adalah berkonsentrasi untuk menyusui dan pemulihan setidaknya di 2 minggu pertama. Itu saja.
Seperti dahulu waktu kecil kita belajar berjalan, mungkin kita akan terpeleset dan terjatuh pada awalnya, tetapi tentu kita akan bangun dan bangkit lagi, tidak menyerah karena jatuh.
Minggu-minggu pertama bagi ibu baru akan penuh tantangan. Bahkan bagi sebagian kita, komitmen untuk menyusui malah sering kali dipermasalahkan, dan dijadikan sebagai sumber kesulitan.
Setelah melewati 2 fase besar; kehamilan dan persalinan, sekarang waktunya ibu diberi kesempatan untuk menyusui, di awal-awal, cukup fokus pada 2 minggu pertama dulu, komitmen untuk harus bisa melewatinya.
Tandai tanggal di kalender agar kita lebih semangat untuk mencapai target 2 minggu, pelajari kesulitan-kesulitan yang ibu rasa, dan segera konsultasikan dengan konselor atau konsultan menyusui untuk mengatasi masalah tersebut.
Ibu juga dapat mengikuti komunitas menyusui untuk mendapat motivasi dari sesama ibu menyusui.
Tahap 2 – Targetkan Sampai 6 minggu
Setelah melewati 2 minggu pertama, 6 minggu setelah melahirkan adalah waktu yang bisa dijadikan tenggat selanjutnya. Di 6 minggu tersebut, ASI sudah menjadi ASI matang sepenuhnya, ibu dan bayi biasanya juga telah menemukan satu ritme menyusui yang nyaman.
Saat itu juga mungkin kita telah mulai mencoba menyusui sambil bepergian.
Dalam 6 minggu yang juga kita tandai di kalender, bayi harus sudah melewati dua atau tiga kali kunjungan ke dokter, untuk memastikan kegiatan menyusui telah memenuhi asupan nutrisi yang bayi butuhkan bagi pertumbuhan dan perkembangannya.
Tahap 3 – Kembali bekerja atau bersekolah
Tantangan berikutnya adalah, targetkan untuk tetap menyusui jika sudah kembali ke rutinitas harian ibu.
Tentu kita memiliki situasi yang berbeda-beda, intinya kapan pun akan kembali ke rutinitas sehari-hari, seperti bekerja atau sekolah, baik dalam 12 minggu, 6 minggu, bahkan 2 minggu setelah melahirkan, kita tetap dapat menyusui jika dapat memerah atau memompa ASI selama meninggalkan bayi.
Maka sebelumnya, sebaiknya kita mulai mempelajari bagaimana cara memerah ASI dengan tangan, karena itu lebih praktis dan gratis.
Jika beruntung, perusahaan tempat kita bekerja mungkin merupakan salah satu yang mengizinkan karyawannya untuk bekerja dari rumah, dan atau bekerja paruh waktu, atau bekerja dengan jadwal yang fleksibel.
Mulailah untuk bertanya kepada yang lebih berpengalaman untuk mensiasati berbagai potensi di tempat kita bekerja untuk memerah ASI jika kita kembali bekerja nanti.
Kalau pun tidak, percayalah, di luar sana ada banyak ibu yang tetap dapat menyusui meski jadwal kerjanya padat. Kita dapat menetapkan tujuan yang realistis, sekaligus mengumpulkan banyak tip dan trik yang berguna tentang menyusui sambil bekerja.
Tahap 4 – Menyusun rencana penitipan bayi dan memerah ASI
Tantangan saat akan kembali bekerja atau bersekolah adalah harus memiliki orang-orang yang dapat dipercaya untuk menjaga bayi selama kita tinggalkan.
Siapa pun dia, anggota keluarga atau tenaga profesional yang kita percaya untuk menjaga bayi hendaknya telah memahami target menyusui kita dan mengikuti instruksi yang diberikan tentang bagaimana memberi makan bayi kita.
Jika memilih fasilitas day care, pilihlah yang dekat dengan tempat kerja. Jika bayi kita lebih muda dari 12 bulan dan kita akan meninggalkannya seharian, kita perlu tetap memerah ASI sesuai jadwal menyusui bayi demi menjaga suplai ASI.
Jika telah mencoba dan merasa kurang nyaman memerah ASI dengan tangan, berinvestasi untuk pompa ASI yang nyaman tetap lebih murah dibanding membeli susu formula.
Tahap 5 – Melangkah lebih jauh secara bertahap
Banyak ibu menyusui lebih lama dari waktu yang ia tetapkan sebelumnya. Dengan teknik dan dukungan yang tepat, menyusui akan berjalan lebih mudah saat bayi lebih besar.
Selain itu, saat menyaksikan bayi tumbuh baik dengan ASI kita, kita akan merasa memperoleh ’imbalan‘ atas jerih payah yang selama ini kita lakukan dan akan semakin menyemangati kita.
Sebagian ibu bekerja merasakan bahwa di akhir hari, sebuah momen tenang saat menyusui membantu mereka menenangkan diri dan menguatkan ikatan kembali dengan bayi mereka setelah letih bekerja seharian. Saat bayi mulai mengkonsumsi makanan padat di usia 6 bulan, jadwal menyusui akan berkurang dan menyusui terasa lebih ringan.
Namun demikian perlu dipahami bahwa situasi—juga perasaan ibu—dapat terus berubah.
Jika menyusui berjalan dengan baik lanjutkanlah, tetapi jika tidak, bicaralah dengan dokter, perawat, atau konselor menyusui kita tentang kendala yang dihadapi. Jika memutuskan untuk menyapih, sapih bayi secara bertahap.
Ingatlah selalu bahwa setiap kali kita menyusui, anak kita menjadi lebih sehat karenanya.