BAK adalah singkatan dari buang air kecil alias berkemih sementara BAB adalah singkatan dari buang air besar alias defekasi.
Buang Air Besar (BAB)
1. Frekuensi
Bayi yang mengonsumsi ASI saja bisa buang hajat (baik BAK atau BAB) lebih dari sekali dalam sehari, terutama di awal-awal kehidupannya.
Bayi baru lahir hingga usia 1 bulan bisa mengalami BAB minimal 1 kali dalam sehari, kemudian seiring pertambahan usia, frekuensi BAB bayi akan bertambah. Bayi terkadang jarang BAB namun tak diikuti keluhan apapun dan berat badan bayi tetap bertambah sesuai usianya.
Jarang BAB pada bayi asi eksklusif tak langsung menandakan sembelit, sembelit amat sangat jarang terjadi pada bayi asi eksklusif. Hal ini dikarenakan dalam usus bayi asi mengandung flora usus yg didominasi lactobacilli dan bifidobacteria selain itu kandungan ASI banyak mengandung protein whey dibandingkan kasein hal ini berbanding terbalik dengan susu formula.
Jika bayi mengalami keluhan tambahan seperti nyeri ketika BAB dan berat badan tak bertambah sebaiknya temui dokter.
2. Warna dan konsistensi
Ketika awal, feses berupa mekonium berwarna hitam lengket kemudian akan berubah semakin muda dan kehijauan lalu berubah menjadi kekuningan dan encer. Diare pada bayi asi eksklusif tak hanya dilihat dari konsistensi feses yg cair tapi juga dilihat dari keluhan penyerta seperti demam, muntah dan bayi tampak sakit karena normalnya bayi asi eksklusif memang memiliki konsistensi cair.
Tampilan feses ada yang berbulir-bulir, seperti bubur, atau encer.
3. Bau
Bau feses bayi seperti bau susu asam. Konsistensi feses lebih dominan cair dan sedikit ampas atau seperti bubur. Semakin bertambah usia bayi, fesesnya akan semakin berbau.
Buang Air Kecil
1. Frekuensi
BAK bayi baru lahir mengikuti usianya, ketika usia 1 hari dia akan mengalami minimal 1 kali BAK, usia 2 hari akan mengalami 2 kali BAK, usia 3 hari akan mengalami 3 kali BAK, usia 4 hari akan mengalami 4 kali BAK, usia 5 hari akan mengalami 5 kali BAK, usia 6 hari ke atas akan mengalami 6 kali atau lebih BAK.
2. Warna
Warna urin bergradasi bisa tampak bening jernih hingga kuning jernih. Namun, jika warnanya pekat atau gelap dan diikuti volume yang sedikit sebaiknya dipantau buang air kecil berikutnya tanpa popok dan evaluasi teknik menyusunya.