Bayi Kuning

Bayi Kuning Bayi Sedang Sakit dan Menangis

Seringkali kita mendengar tentang bayi kuning sehingga perlu disinar. Hal ini bahkan menjadi momok bagi orangtua bayi baru lahir dan seringkali membuat orangtua tak percaya diri memberikan ASI pada bayinya.

Tak kenal maka tak sayang
Tak sayang maka tak tahu
Tak tahu maka lapar..lapar ilmu maksudnya

Yuk kita kenalan dengan si Kuning ini

Definisi Bayi Kuning

Kuning istilah medisnya adalah ikterik adalah kondisi dimana kadar bilirubin tinggi. Penumpukan kadar bilirubin ini akan tampak di kulit dan mata. Peningkatan kadar bilirubin bisa diketahui lebih objektif lewat pemeriksaan darah.

Kuning pada bayi baru lahir bisa terjadi sebagai hal yang wajar ataupun tidak. Wajar ini artinya setiap bayi akan mengalami kenaikan kadar bilirubin, kita sebut sebagai ikterik fisiologis.

Ikterik fisiologis terjadi pada :
1. Bayi lahir cukup bulan
2. Kenaikan kadar bilirubin terjadi pada usia lebih dari 48 jam
3. Kenaikan kadar bilirubin di bawah 5 g/dl per hari
4. Tidak memiliki faktor risiko : ibu dengan gestasional diabetes, perbedaan golongan darah dan rhesus antara ibu dan bayi, memar pada bayi, kelambatan keluarnya mekonium, obat2an, berat turun drastis.

Ikterik patologis adalah kebalikan dari semua hal di atas dan dikategorikan tak wajar serta mesti ditangani segera.

Bagaimana Kuning Terjadi

Kuning fisiologis terjadi karena bilirubin banyak diproduksi dan tak efektif dibuang. Pada bayi baru lahir proses metabolisme ini belum sempurna sehingga masih banyak bilirubin bebas yang tak dibuang. Selain itu, proses pemecahan sel darah merah yang merupakan sumber bilirubin pada bayi baru lahir lebih sering terjadi. Seiring pertambahan usia kemampuan bayi memetabolisme bilirubin semakin baik.

Kuning patologis selain disebabkan hal di atas, juga dapat disebabkan jikalau ada sakit yang mengganggu metabolisme bilirubin atau obat yang mengganggu metabolisme bilirubin maka ini pun akan berperan pada naiknya kadar bilirubin dalam tubuh bayi.

Apa Yang Harus Dilakukan?

  1. Susui bayi segera setelah lahir,  jikalau ibu dan bayi kondisi stabil lakukan IMD
  2. Susui bayi secara rutin dan sesuka bayi sejak lahir, rawar gabung akan mempermudah ibu memberikan ASI
  3. Susui bayi dengan teknik menyusui yang efektif agar bayi mendapat ASI secara optimal. ASI (terutama kolostrum)  dan enzim di dalamnya akan membantu pembuangan bilirubin melalui tinja bayi
  4. Kalau bayi mesti disinar, minta pada nakes agar bayi tetap bisa disusui langsung. Saat ini bayi diperkenankan disusui sambil disinar sehingga akan mempercepat penurunan bilirubin dan tak menurunkan produksi ASI ibu karena ASI tetap disusui ke bayi.
  5. Kalau RS tak mengizinkan ibu tetap menyusui langsung selama bayi disinar, maka minta RS agar bayi diberi ASIP tanpa dot dan jikalau mesti ditambah sufor harus izin pada orangtua sebelum diberikan. Upayakan memberi ASIP atau ASI donor, jikalau diperlukan tambahan.

Ditulis oleh: dr. Gita
Seorang dokter umum dan konselor menyusui, aktif sebagai konselor menyusui sejak tahun 2010, salah satu inisiator dan pendiri GIM.