Saat seorang ibu mengambil keputusan untuk menyusui, sebuah pilihan berikutnya muncul: Untuk berapa lama? Merencanakan menyusui untuk jangka panjang seperti disarankan WHO – ASI eksklusif hingga 6 bulan dan setelah bayi makan tetap melanjutkan menyusui hingga 2 tahun – mungkin tampak sebagai rencana yang terlalu besar bagi sebagian ibu yang baru saja akan memulai.
Untuk memudahkan rencana menyusui, kita dapat membaginya menjadi beberapa tahapan. Demikian tips yang disarankan Office on Women’s Health, US Department of Health and Human Services dalam situs resminya Womenshealth.gov. Inilah step-stepnya :
• Komitmen di 2 minggu pertama
Setelah melahirkan, tugas kita di dua minggu pertama adalah berkonsentrasi untuk menyusui dan pemulihan setelah melahirkan. Itu saja. Seperti dulu saat kecil kita belajar berjalan, kita mungkin terpeleset dan terjatuh, tapi toh kita bisa bangkit kembali. Minggu-minggu pertama adalah saat yang penuh tantangan bagi para ibu baru. Menyusui sering dipersalahkan sebagai sumber kesulitan ibu saat ini, tapi saat menyusui itu jugalah seorang ibu terpulihkan dari dua peristiwa besar – kehamilan dan persalinan, jadi berilah kesempatan.
Jadi di saat awal, cukup fokus ke 2 minggu pertama, gol kita adalah melewatinya. Tandai tanggalnya di kalender. Jika di hari-hari pertama kita mengalami sakit setelah kita menjalaninya sesuai teori yang kita tau, mungkin ada sesuatu yang perlu dibenahi. Segera kontak tenaga kesehatan atau konselor menyusui yang siap membantu kita sehingga masalahnya segera diketahui dan dapat ditangani dengan tepat.
• Tenggat 6 minggu
Setelah melewati 2 minggu pertama, 6 minggu setelah melahirkan adalah waktu yang bisa kita jadikan patokan tenggat selanjutnya. Di 6 minggu itu ASI kita sudah menjadi ASI matang sepenuhnya, juga biasanya ibu dan bayi telah menemukan satu ritme menyusui yang nyaman. Saat ini juga mungkin kita telah mulai mencoba menyusui sambil bepergian.
Dalam 6 minggu yang juga kita tandai di kalender, bayi harus sudah melewati dua atau tiga kali kunjungan ke dokter, memastikan kegiatan menyusui telah memenuhi asupan nutrisi yang bayi butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
• Kembali bekerja atau bersekolah
Situasi setiap ibu berbeda. Kapanpun kita akan kembali ke rutinitas sehari-hari, seperti bekerja atau sekolah, baik dalam 12 minggu, 6 minggu, bahkan 2 minggu setelah melahirkan, kita tetap dapat menyusui jika kita dapat memerah atau memompa ASI selama meninggalkan bayi. Jika kita beruntung, perusahaan kita mungkin salah satu yang mengijinkan karyawannya untuk bekerja dari rumah dan atau bekerja paruh waktu. Kalaupun tidak, yakinlah bahwa di luar sana ada banyak ibu yang tetap dapat menyusui meski jadual kerjanya menantang. Kita dapat menetapkan gol yang realistis, dan mengumpulkan banyak tips dan trik yang berguna tentang menyusui sambil bekerja.
• Menyusun rencana penitipan bayi dan memerah ASI
Kembali bekerja atau bersekolah cukup menantang karena sebagai ibu bayi kita harus memiliki orang-orang yang dapat dipercaya untuk menjaga bayi selama kita tinggalkan. Jadi apakah anggota keluarga atau tenaga profesional yang kita percaya untuk menjaga bayi, yakinkan bahwa dia paham target menyusui kita dan mengikuti instruksi kita tentang bagaimana bayi kita akan diberi makan. Jika memilih fasilitas day care, pilihlah yang dekat dengan tempat kerja. Jika bayi kita lebih muda dari 12 bulan dan kita akan meninggalkannya seharian, kita perlu tetap memerah ASI sesuai jadual menyusui bayi untuk menjaga suplai ASI. Berinvestasi untuk pompa ASI yang nyaman tetap lebih murah dibanding membeli susu formula.
• Melangkah lebih jauh, dengan bertahap
Banyak ibu menyusui lebih lama dari yang sebelumnya ia tetapkan. Dengan teknik yang tepat dan dukungan yang tepat, menyusui akan berjalan lebih mudah saat bayi lebih besar. Tambahan lagi, saat menyaksikan bayi tumbuh baik dengan ASI kita, akan terasa “bayaran” atas jerih payah kita yang akan semakin menyemangati kita. Sebagian ibu bekerja merasakan bahwa di akhir hari, sebuah momen tenang menyusui membantu mereka menenangkan diri dan menguatkan ikatan kembali setelah letih bekerja seharian. Saat bayi mulai memulai makanan padat di usia 6 bulan, jadual menyusui kita akan berkurang dan menyusui terasa lebih ringan.
Tapi dapat dipahami, bahwa situasi terus berubah, juga perasaan. Jika menyusui berjalan dengan baik lanjutkanlah, jika tidak bicaralah dengan dokter, perawat atau konselor menyusui kita tentang kendala kita. Jika memutuskan untuk menyapih, idealnya menyapih bayi dilakukan bertahap. Ingat-ingatlah bahwa setiap kali kita menyusui, anak kita menjadi lebih sehat karena itu.
Disarikan dari : http://womenshealth.gov/itsonlynatural/planning-ahead/making-breastfeeding-work-for-you.html