Ibu Bekerja: Berapa Kali Memerah ASI? dan Kapan Saatnya Menabung ASIP?

Ibu Bekerja: Berapa Kali Memerah ASI? dan Kapan Saatnya Menabung ASIP? Ilustrasi Ibu Bekerja - Foto oleh Freepik

menyusui.info– Karena ASI setiap hari berubah komposisinya sesuai usia bayi, maka semakin dekat umur ASIP yang diberikan dengan umur bayi akan semakin baik. ASI segar lebih baik daripada ASI yang sudah disimpan.

Jika jadwal kerja Bunda ringan, fleksibel, dan rumah dekat dengan kantor, Bunda bisa mengandalkan ASI perahan kejar tayang (perah hari ini untuk esok hari) atau bahkan bisa pulang untuk menyusui.

Namun, ibu dengan beban kerja yang lebih tinggi membutuhkan lebih banyak tabungan ASI perahan. Awal menabung ASI perah dapat disesuaikan dengan masa cuti berakhir dan tempat penyimpanan ASIP yang dimiliki.

Jika masa cuti berakhir saat bayi berusia 3 bulan dan tempat penyimpanan yang dimiliki adalah freezer kulkas 1 pintu maka Bunda dapat mulai
menabung 2-3 minggu sebelum bayi berusia 3 bulan atau sebelum masa cuti berakhir.

Ini karena ketahanan ASIP jika disimpan di freezer kulkas 1 pintu adalah 2-3 minggu.

Jika masa cuti berakhir di usia bayi 3 bulan dan tempat penyimpanan ASIP yg dimiliki adalah freezer kulkas 2 pintu atau deep freezer maka menabung ASIP dapat dilakukan segera setelah kegiatan menyusui mantap karena ketahanan ASIP di freezer kulkas 2 pintu atau deep freezer adalah 3 bulan atau 6 bulan.

Bunda bisa tetap memprioritaskan ASIP yang lebih baru. Simpan ASI yang diperah selama Bunda bekerja di kulkas bawah (chiller) dan gunakan ASI perahan beku yang dikumpulkan saat cuti sebagai cadangan.

Berapa kali dalam sehari saya harus memerah agar ASI cukup untuk bayi saat
ditinggal kerja nantinya?

Tujuan utama memerah bagi ibu yang bersiap untuk bekerja kembali adalah untuk meningkatkan produksi ASI di payudara dan hasil perah dapat disimpan sebagai cadangan.

Saat menyusui, Bunda bisa mengusahakan ASI di kedua payudara yang dikeluarkan secara rutin, baik dengan menyusui langsung atau perah.

Jika bayi menyusu di payudara kanan hingga tuntas, bayi kenyang, dan tidak mau menyusu lagi maka payudara kiri yang belum dikeluarkan ASI-nya perlu diperah.

Jika bayi menyusu di payudara kanan dan dirasakan masih penuh, tetapi bayi sudah merasa kenyang, perah payudara kanan hingga terasa
’kosong‘ – lakukan juga untuk payudara kiri – sehingga ASI di kedua payudara dikeluarkan di saat yang hampir bersamaan.

Tak perlu menunggu hingga waktu menyusui berikutnya untuk mengosongkan payudara yang belum dikeluarkan ASI-nya. Tak perlu juga khawatir kehabisan ASI karena ASI akan terus diproduksi.

Setelah ibu kembali bekerja, pengeluaran ASI tetap dilakukan secara rutin seperti ketika ibu di rumah.

Sebelum berangkat kerja, usahakan bayi disusui secara langsung, lalu selama di kantor perah setiap 2-3 jam, kembali menyusui langsung ketika di rumah, dan perah seperti metode di atas.

Lakukan juga perah di malam hari 1-2 kali karena pada malam hari kadar prolaktin sebagai hormon penghasil ASI dalam kadar tertinggi.

Berapa banyak ASI perahan yang perlu saya siapkan saat akan bekerja kembali?

Tidak ada panduan khusus tentang ini. Setiap bayi memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, kondisi ibu dan pekerjaannya pun berbeda-beda.

Seorang ibu dengan jadwal kerja fleksibel dan rumah dekat kantor mungkin cukup dengan beberapa wadah saja.

Namun, beberapa ibu dengan beban kerja yang lumayan berat serta rumah yang jauh dengan kantor mengatakan lebih tenang saat sudah menyiapkan lebih banyak.

Ditulis oleh: dr. Chuz
Seorang dokter umum dan relawan Gema Indonesia Menyusui yang memiliki perhatian khusus pada pemberian makanan bayi dan anak.