Kita berada pada masa dimana menyusui dan memberi susu formula menjadi bagian dari lifestyle, atau hanya dua metode pemberian nutrisi pada bayi, terlihat sekilas hal ini tidak masalah, tetapi pada akhirnya akan ada kesimpulan bahwa “setiap metode memiliki kekurangan dan kelebihan”.
Hal ini karena kita terlalu fokus pada pemberian nutrisinya, dan nyaris tidak memberi perhatian khusus untuk menimbang kerugian bagi bayi, ibu, dan keluarga jika tidak memberi ASI. Kondisi ini berlangsung cukup lama dan luas tidak hanya di Indonesia, tetapi terjadi di seluruh dunia.
Sekarang ini, program ‘kembali ke menyusui’ telah digalakkan oleh badan-badan kesehatan dunia, perkembangan ilmu pengetahuan dan berbagai penelitian yang dilakukan baik oleh ilmuwan Indonesia maupun dunia, semakin memperkuat pemahaman bahwa menyusui bayi adalah hal normal yang sudah seharusnya dilakukan.
Penggunaan susu formula diketahui meningkatkan berbagai potensi kerugian dan gangguan pertumbungan pada bayi normal, bahkan meningkatkan angka kejadian penyakit-penyakit yang sebelumnya jarang ditemukan.
Berbagai upaya penyebarluasan informasi tentang hal tersebut telah dilakukan, bahkan sekarang bayi-bayi yang disusui menjadi standar normal kesehatan terbaru, dan solusi untuk berbagai masalah menyusui juga turut disosialisasikan.
Para ibu semakin mudah mengakses informasi menyusui baik secara online, maupun dari petugas kesehatan.
Program pengentasan stunting pada bayi, salah satu standarnya adalah bayi mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI Eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI tepat waktu, adequat dan bersumber dari makanan keluarga dengan 4 bintang.
Mungkin pernah mendengar tentang Standar Emas Makanan Bayi dan Anak, keempat hal diatas adalah merupakan standar emas makanan bayi dan anak yang dirumuskan WHO dan Unicef, dua badan dunia yang mengurusi kesehatan dan anak-anak. Nah, menyusui adalah bagian dari standar emas itu.
Sehingga jika kita ditanya “Seberapa pentingkah menyusui? Haruskah saya menyusui?” maka jawabannya tentu penting, kenapa? karena semua hal diatas.
Tetap semangat menyusui dan menyusuilah dengan keras kepala.