Ankyloglossia atau Tongue-Tie (TT) adalah kelainan mulut yang didapat saat lahir yang mempengaruhi gerakan ujung lidah, hal ini disebabkan oleh frenulum (tali yg menghubungkan lidah ke dasar mulut) yang pendek dan tebal. Prosentase kejadiannya adalah 3-10% dari jumlah kelahiran di Indonesia.Tingkat keparahan TT bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat. Tongue-Tie dapat mempengaruhi makan dan bicara – artikulasi, orang dengan TT akan sulit mengucapkan huruf yang memerlukan pertemuan ujung lidah dengan gigi atau langit-langit mulut. Higienitas oral dan efek sosial pada anak juga mempengaruhi proses menelan dan mengunyah makanan.
Bayi dengan kondisi ini biasanya sulit melekat ke payudara, lebih sering menggigit puting sehingga menyebabkan puting lecet yang persisten, selain itu pelekatan yang tidak tepat menyebabkan bayi sulit mendapat cukup ASI yang berdampak pada kenaikan berat bayi menjadi tidak ideal. Sesekali ketika menyusu terdengar suara seperti ada udara yang dihisap saat menyusu, seperti suara “klik”.
Ketika terjadi kesulitan menyusui yang mungkin disebabkan oleh TT, beberapa ibu berpikir bahwa bayinya tidak dapat menyusu dan memutuskan menggunakan susu formula menggunakan dot/botol. Bayi dengan tongue-tie juga mengalami kesulitan minum dari dot, ia sulit untuk melekat pada ujung dot sehingga saat dihisap susu bukannya masuk tetapi malah tumpah keluar.
Identifikasi bayi TT dapat terlihat jelas ketika bayi menangis atau membuka mulut lebar, bentuk ujung lidah bayi TT terlihat menyerupai hati (heart shape), melingkar/kotak. Lidah tidak membungkus jari kita saat kita memasukannya ke dalam mulut bayi untuk dihisap. Lidah sulit digerakkan ke samping dan tidak dapat melewati gusi. Frenulum tampak melekat dekat ujung lidah.
Kita patut mencurigai TT pada bayi ketika kita merasa atau melihat pada ujung puting ibu ada garis putih dan puting seperti terjepit, terjadinya lecet berulang.
Kita dapat mencoba mengusahakan agar bayi dapat memasukkan lebih banyak bagian payudara ke dalam mulutnya. Pada banyak kasus TT ini saja cukup kita lakukan. Akan tetapi, apabila tali TT tergolong berat, atau jika kesulitan berlanjut, konselor menyusui akan merujuknya ke dokter.
Tongue-Tie (Tali lidah pendek)TT dapat ditangani dengan melakukan frenulotomy, atau pemisahan tali lidah dengan lidah dari ujung lidah sehingga lidah dapat bebas bergerak . Paska dilakukan frenulotomy bayi dapat langsung disusui, dan dilakukan latihan gerak lidah, agar tidak timbul jaringan parut.
Untuk bisa mendeteksi lebih dini, edukasi tentang posisi dan perlekatan menyusui yang tepat sejak hamil dapat membantu ibu mengidentifikasi kondisinya sehingga jika terjadi masalah ibu dapat segera melakukan kontak dengan konselor menyusui.
Penulis : dr. Gita Tiara Paramita (konselor menyusui)